Kamis, 01 November 2012

Dinamika Pendidikan Pada Masa Al-Ma'mun



 Khalifah Al-Ma’mun memiliki nama lengkap Abu Jafar Al-Ma’mun bin Harun. Orang Barat memanggilnya dengan sebutan Almamon. Ia terlahir pada 14 September 786 M. Al-Ma’mun di lahirkan enam bulan lebih dulu dari saudara sebapaknya Al-Amin. Sang khalifah bergelar Abu Al-Abbas. Ayahnya adalah Khalifah Harun Ar-Rasyid. Sedangkan ibunya adalah seorang bekas budak yang bernama Murajil.
Al-Makmun menjadi khalifah setelah saudaranya Al-Amin meninggal dunia, sebagai khalifah yang ke-8 dari Daulah Abbasiyah, Ia terkenal sebagai seorang administrator yang termasyhur karena kebijaksanaan dan kesabarannya. Ia mencurahkan perhatiannya yang besar pada tugas reorganisasi pemerintahan ketika mengalami kemunduran selama pemerintahan Al-Amin. Ia melakukan peninjauan pengurus rumah tangga istana. Ia mengangkat para administrator yang ahli unuk menjadi gubernur di berbagai propinsi dan terus mengawasi langkah mereka.
Khalifah Al-Makmun yang berbasis pangikut di Persia mengalami kemajuan di berbagai bidang, baik ilmu agama maupun ilmu umum. Ketika Al-Makmun memerintah timbul masalah agama yang pelik, yakni faham apakah Al-Qur’an itu makhluk atau bukan. Sejak Al-Hadi (paman Al-Ma’mun) wafat ketika awal pemerintahan Al-Ma’mun muncul ilmu Falsafi (Al-Qur’an) dan munculnya ilmu kedokeran. Ia mewajibkan kepada para ulama menghapal Al-Qur’an. Munculnya pemahaman Al-Qur’an ini makhluk dikemukakan Al-Mu’tasyim (saudara Al-Ma’mun).
Konsep dasar Pendidikan Islam pada masa Al-Ma’mun adalah konsep dasar Pendidikan Islam Mutikulrural dan Multikultural di Intuisikan. Sedangkan pengaruh pendidikan multikultural pada masa itu, yaitu terjalinnya asimilasi antara bangsa Arab dengan bangsa-bangsa yang lain, terjalinnya toleransi terhadap agama, munculnya filsafat Islam dan lain sebagainya. Tokoh-tokoh Pendidikan Multikultural seperti Khalifah Al-Ma’mun, Muhammad Ibn Musa Al-Hawarizmi dan Al-Kindi.
Perkembangan pendidikan Islam mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Al-Ma’mun. Dialah khalifah yang banyak perhatiannya kepada perkembangan ilmu pengetahuan. Dialah yang memprakarsai gerakan pemikiran dalam sejarah, sekaligus sebagai pemrakarsa paling besar dalam penerjemahan buku-buku berbahasa Yunani dan Suryani. Usahanya merupakan langkah pemula bagi gerakan penulisan yang dilakukan oleh para pemikir dan cendekiawan Islam untuk disumbangkan kepada kehidupan manusia.
Kemajuan pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya pada masa Al-Ma’mun telah banyak mengundang perhatian pada ahli baik dari Barat maupun Timur. Hai ini dapat dilihat dari buku-buku sejarah dan pemikiran yang ditulis oleh berbagai pakar cenderung melihat kemajuan yang pernah dicapai dalam sejarah khalifah Al-Ma’mun. Memang tidak berlebihan jika Al-Ma’mun adalah satu-satunya khalifah Abbasiyah yang paling gemilang dalam mengukir kemajuan umat Islam dalam sejarah keilmuan.

1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...